Perbedaan/Karakteristik Layanan Dalam Jaringan




1. Repeater



Repeater adalah perangkat keras yang memiliki fungsi utama untuk menghasilkan kembali sinyal listrik dari :



• Pembentukan kembali gelombang



• Penguatan gelombang



• Pewaktuan kembali sinyal




Tujuan digunakannya Repeater



Tujuannya adalah untuk memperluas atau meningkatkan segmen dari LAN melebihi batas kemampuan fisiknya yang biasa didefinisikan dengan nama Physical Layer’s Standard (contohnya Ethernet dengan 500 m dari 10Base5). Segmen LAN adalah jalur logika mirip seperti bus logika yang digunakan oleh semua tipe Ethernet 802.3.



Biasanya repeater digunakan untuk menghubungkan 2 gedung yang berdekatan yang terlalu jauh jika ingin memperluas segmennya. Dia juga dapat digunakan untuk menghubungkan floor dari sebuah bangunan yang melebihi panjang maksimum segmen yang diizinkan.




Karakteristik Repeater Segmen ke Segmen



Repeater bukanlah jaringan “de-segment”. Semua jalur yang nampak pada salah satu sisi dari repeater juga tampak pada kedua sisinya. Repeater hanya menangani karakteristik fisik dan elektrik dari suatu sinyal. Repeater hanya dapat bekerja pada Physical Layer yang sama tipenya. Seperti : Ethernet ke Ethernet,




Token Ring ke Token Ring. Dia juga dapat menghubungkan 10Base5 ke 10BaseT sebab keduanya sama-sama menggunakan layer 802.3 MAC.



Pengalamatan Repeater : Lapisan MAC dan Segmen Jaringan



Alamat dari lapisan MAC digunakan untuk mengenali kartu jaringan pada jaringan. Repeater bersifat transparan pada keduanya sisi dari segmen dn pada kedua sisi dapat dilihat semua alamat pada MAC. Hal ini berarti jalur traffic apapun pada floor 1 dapat terlihat pada floor 5 dan sebaliknya.





Repeater tidak memberikan isolasi di antara segmen-segmen, sehingga hanya ada satu daerah tabrakan. Ketika menggunakan repeater harus dipastikan bahwa waktu tunda propagasi keseluruhan tidak melebihi lapisan fisik standar yang sedang digunakan. Anda dapat memparalel segmen dengan menggunakan multiport repeater. Multiport repeater mempunyai beberapa input dan output. Dan perlu diingat bahwa semua floor mempunyai nomor segmen yang sama. Dan tidak dibolehkan untuk membuat sebuah loop di antara 2 segmen dengan menggunakan dua buah repeater.




2. Hubs dan Switch



Hub disebut juga sebagai Multiport Repeater atau Concentrators. Beberapa hub ada yang tidak memakai microprosessor. Sedangkan Hub yang Inteligent (pintar, yang memakai Mikroprosessor) dapat mengadakan diagnosa dasar dan mengadakan test node untuk melihat apakah mereka terhubung dengan benar. Jika tidak maka Smart Hub atau Intelligent Hub akan menghilangkan titik atau node tersebut dari jaringan. Beberapa Smart Hub dapa dipoll dan diatur secara terpisah.




Tujuan digunakannya Hub



Hub digunakan untuk memberikan Topologi Bintang Fisik (Physical Star Topology) . Topologi Logika adalah topologi yang tergantung pada Medium Access Control Protocol. Kemudian di tengah-tengah dari bintang adalah Hub dengan node-node jaringan pada pinggir bintang seperti pada gambar berikut :



keuntungan dari topologi ini adalah lebih mudah untuk memelihara dan mengatasi masalah pada jaringan yang besar. Anda dapat dengan mudah mengubah suatu workstation menjadi star topology dengan mengubah koneksi dari hub di bagian pusat dari pengkabelan. Seperti pada gambar berikut :




Kerugian dari Star Topology adalah :



• Kegagalan dari Hub dapat mengagalkan bagian utama dari jaringan.



• Star Topology membutuhkan pengkabelan lebih banyak dibandingkan dengan Bus Topology atay Ring Topology, karen semua stasiun harus dihubungkan ke hub, bukan ke stasiun berikutnya.




Karakteristik Hub Segmen ke Segmen



Untuk dapat memahami karakteristik Hub segmen ke segmen yang pertama kali harus dilakukan adalah menentukan bagaimana cara merekan beroperasi. Secara logika merekan seperti Topologi Bus dan secara fisik seperti Topologi Bintang. Berikut ini adalah skema bagian dalam dari Hub :





Jaringan Hub secara Cascade



Mengkaskade Hub berarti menghubungkan Hub secara bersama-sama dengan menggunakan port RJ45. satu Hub Master (Level 1) dihubungkan dengan banyak level 2 (Slave) yang merupakan master hari Level 3 (Hub). Jumlah maksimum stasiun Hub pada jaringan ini terbatas sampai 128.



Gambarnya sebagai berikut :







Jaringan Backbone (Tulang Punggung)



Pada jaringan Backbone, tidak ada Master Hub. Pada Level 1 Hub dihubungkan denga melalui port AUI ke Coax Backbone. Untuk Coax yang tipis lebih dari 30 hub dapat dihubungkan secara bersama. Kemudian untuk kabel koaksial (Coax) yang tebal lebih dari 100 hub dapat dihubungkan secara bersama. Dengan model ini lebih dari 1024 stasiun Hub dapat dibuat pada jaringan. Gambarnya sebagai berikut :




Pengalamatan Hub



Karena Hub tersusun dari banyak repeater dalam satu kotak, maka sembarang jalur network di antara nodenya dapat disambung untuk jaringan tersebut.




Half-Duplex & Full-Duplex Ethernet Hubs



Full-Duplex Ethernet Hub adalah Hub yang dapat digunakan untuk komunikasi 2 arah antara Hub-Hub dengan bandwith ganda dari 10 Mbps sampai 20 Mbps. Sedangkan Half-Duplex Hub hanya dapat digunakan untuk komunikasi satu arah dengan bandwith setengah dari bandwith untuk Hub Full-Duplex.




Penyakelaran Hub



Penyakelaran Hub yakni Hub dapat langsung mengganti port antara yang satu dengan yang lain. Cara kerjanya mirip dengan Hub untuk Full-Duplex. Dan memiliki bandwith 10 Mbps per saluran untuk tiap port




Fungsi Switch



Switch memiliki fungsi yang hampir sama dengan Hub yakni untuk menghubungkan komputer-komputer dalam jaringan atau antar jaringan lokal tersebut dengan jaringan yang lebih besar lagi seperti Internet.




Cara Kerja Switch



Cara kerja switch mirip juga dengan cara kerja Hub hanya saja switch biasanya sudah dilengkapi dengan Mikroprosessor sehingga ia lebih pintar dibandingkan dengan Hub. Selain itu Switch juga memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Hub dan juga bandwidth yang lebih tinggi. Namun harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan Hub.




3. Bridges



Bridge adalah perangkat yang terdiri atas hardware dan software. Dia dapat berdiri sendiri (tidak terpasang ke komputer).




Tujuan digunakannya Bridge



• Untuk mengisolasi jaringan dengan alamat MAC



• Untuk mengatur lalu lintas jaringan dengan pemfilteran paket.



• Untuk menerjemahkan dari satu protokol ke protokol yang lain.




Karakteristik Bridge Segmen ke Segmen



Ada dua tipe bridge yakni Local Bridge dan Remote Bridge.



Local Bridge digunakan untuk jaringan lokal yang terpisah. Dimana 2 segmen tersebut secara fisik cukup dekat seperti : di dalam gedung yang sama, dan sebagainya.



Remote Bridge, biasa digunakan secara berpasangan dan jaringan secara sedikit terpisah namun bukan jaringan lokal. 2 segmen biasanya terletak cukup jauh misalnya dalam gedung yang berbeda, floor yang berbeda dan sebagainya. Remote bridge adalah setengah dari bridge biasa dan dapat menggunakan beberapa media komunikasi yang berbeda.

Metodologi Bridge


Ada 3 metodologi bridge yang utama yang digunakan untuk menghubungkan LAN yakni :



• Transparant Bridges



• Spanning Tree Protocol



• Souce Routing





Transparant Bridges biasanya dibangun untuk membantuk koneksi dari jaringan Ethernet. Spanning Tree Protocol biasanya dibangun untuk meningkatkan kemampuan dari Transparant Bridges. Source Routing Bridges biasanya digunakan oleh Token Ring. Source Routing Bridges membutuhkan pemahaman konsep dari Token Ring.

Alasan Digunakannya Bridge


Ada 4 alasan mengapa digunakan Bridge yaitu :



1. Keamanan : Lindungi atau hentikan jaringan dari mengirimkan data yang sensitif.



2. Bandwith : mengurangi lalu lintas dengan segmentasi



3. Reliability : jika satu segmen jatuh atau gagal, maka dia tidak akan menganggu kinerja keseluruhan jaringan.



4. Translasi : Mentranslasikan Data Link Protokol yang berbeda seperti dari Token Ring ke Ethernet.




Pengalamatan Bridge



Bridge bekerja pada Data Link Layer dan mengenali Alamat MAC. Spanning Tree Protocol menambahkan sebuah Bridge Protocol Data Unit (DPDU) untuk Bridge untuk komunikasi Bridge. Source Route Bridge dan Token Ring menyediakan Komunikasi Data Link Layer khusus .




4. Routers



Router adalah perangkat yang berupa hardware dan software. Dia dapat dipasang pada collapsed backbone, juga sebagai perangkat yang berdiri sendiri (rack mount atau dekstop) atau software yang dapat berjalan sebagai server file dengan 2 NIC.




Tujuan dipakainya Router



Tujuan dipakainya Router adalah untuk menghubungkan titik-titik yang melewati sebuah internetwork tanpa memperhatikan dari lapisan fisik dan protokol Data Link Layer yang digunakan. Router dapat mengetahui jenis protokol Network Layer yang digunakan seperti : Novell’s IPX, Unix’s IP, XNS, Apples DDP, dan sebagainya. Tetapi dia tidak dapat mengenali beberapa tipe media atau frame yang digunakan seperti Ethernet, Token Ring, FDDI, X.25 dan sebagainya.




Pengalamatan Router



Router mengkombinasikan Nomor Network dan Alamat Node untuk membuat alamat sumber dan destinasi dalam jalur Network Layer PDU dapat melewati jaringan. Router harus mengetahui nama dari segmen yang akan dilewati dan juga nama segmen atau nomornya yang akan dari PDU. Dia juga harus mengetahui alamat Node yakni : alamat MAC untuk Novell dan alamat IP untuk TCP/IP.

0 komentar:

Posting Komentar

Perbedaan/Karakteristik Layanan Dalam Jaringan

| |




1. Repeater



Repeater adalah perangkat keras yang memiliki fungsi utama untuk menghasilkan kembali sinyal listrik dari :



• Pembentukan kembali gelombang



• Penguatan gelombang



• Pewaktuan kembali sinyal




Tujuan digunakannya Repeater



Tujuannya adalah untuk memperluas atau meningkatkan segmen dari LAN melebihi batas kemampuan fisiknya yang biasa didefinisikan dengan nama Physical Layer’s Standard (contohnya Ethernet dengan 500 m dari 10Base5). Segmen LAN adalah jalur logika mirip seperti bus logika yang digunakan oleh semua tipe Ethernet 802.3.



Biasanya repeater digunakan untuk menghubungkan 2 gedung yang berdekatan yang terlalu jauh jika ingin memperluas segmennya. Dia juga dapat digunakan untuk menghubungkan floor dari sebuah bangunan yang melebihi panjang maksimum segmen yang diizinkan.




Karakteristik Repeater Segmen ke Segmen



Repeater bukanlah jaringan “de-segment”. Semua jalur yang nampak pada salah satu sisi dari repeater juga tampak pada kedua sisinya. Repeater hanya menangani karakteristik fisik dan elektrik dari suatu sinyal. Repeater hanya dapat bekerja pada Physical Layer yang sama tipenya. Seperti : Ethernet ke Ethernet,




Token Ring ke Token Ring. Dia juga dapat menghubungkan 10Base5 ke 10BaseT sebab keduanya sama-sama menggunakan layer 802.3 MAC.



Pengalamatan Repeater : Lapisan MAC dan Segmen Jaringan



Alamat dari lapisan MAC digunakan untuk mengenali kartu jaringan pada jaringan. Repeater bersifat transparan pada keduanya sisi dari segmen dn pada kedua sisi dapat dilihat semua alamat pada MAC. Hal ini berarti jalur traffic apapun pada floor 1 dapat terlihat pada floor 5 dan sebaliknya.





Repeater tidak memberikan isolasi di antara segmen-segmen, sehingga hanya ada satu daerah tabrakan. Ketika menggunakan repeater harus dipastikan bahwa waktu tunda propagasi keseluruhan tidak melebihi lapisan fisik standar yang sedang digunakan. Anda dapat memparalel segmen dengan menggunakan multiport repeater. Multiport repeater mempunyai beberapa input dan output. Dan perlu diingat bahwa semua floor mempunyai nomor segmen yang sama. Dan tidak dibolehkan untuk membuat sebuah loop di antara 2 segmen dengan menggunakan dua buah repeater.




2. Hubs dan Switch



Hub disebut juga sebagai Multiport Repeater atau Concentrators. Beberapa hub ada yang tidak memakai microprosessor. Sedangkan Hub yang Inteligent (pintar, yang memakai Mikroprosessor) dapat mengadakan diagnosa dasar dan mengadakan test node untuk melihat apakah mereka terhubung dengan benar. Jika tidak maka Smart Hub atau Intelligent Hub akan menghilangkan titik atau node tersebut dari jaringan. Beberapa Smart Hub dapa dipoll dan diatur secara terpisah.




Tujuan digunakannya Hub



Hub digunakan untuk memberikan Topologi Bintang Fisik (Physical Star Topology) . Topologi Logika adalah topologi yang tergantung pada Medium Access Control Protocol. Kemudian di tengah-tengah dari bintang adalah Hub dengan node-node jaringan pada pinggir bintang seperti pada gambar berikut :



keuntungan dari topologi ini adalah lebih mudah untuk memelihara dan mengatasi masalah pada jaringan yang besar. Anda dapat dengan mudah mengubah suatu workstation menjadi star topology dengan mengubah koneksi dari hub di bagian pusat dari pengkabelan. Seperti pada gambar berikut :




Kerugian dari Star Topology adalah :



• Kegagalan dari Hub dapat mengagalkan bagian utama dari jaringan.



• Star Topology membutuhkan pengkabelan lebih banyak dibandingkan dengan Bus Topology atay Ring Topology, karen semua stasiun harus dihubungkan ke hub, bukan ke stasiun berikutnya.




Karakteristik Hub Segmen ke Segmen



Untuk dapat memahami karakteristik Hub segmen ke segmen yang pertama kali harus dilakukan adalah menentukan bagaimana cara merekan beroperasi. Secara logika merekan seperti Topologi Bus dan secara fisik seperti Topologi Bintang. Berikut ini adalah skema bagian dalam dari Hub :





Jaringan Hub secara Cascade



Mengkaskade Hub berarti menghubungkan Hub secara bersama-sama dengan menggunakan port RJ45. satu Hub Master (Level 1) dihubungkan dengan banyak level 2 (Slave) yang merupakan master hari Level 3 (Hub). Jumlah maksimum stasiun Hub pada jaringan ini terbatas sampai 128.



Gambarnya sebagai berikut :







Jaringan Backbone (Tulang Punggung)



Pada jaringan Backbone, tidak ada Master Hub. Pada Level 1 Hub dihubungkan denga melalui port AUI ke Coax Backbone. Untuk Coax yang tipis lebih dari 30 hub dapat dihubungkan secara bersama. Kemudian untuk kabel koaksial (Coax) yang tebal lebih dari 100 hub dapat dihubungkan secara bersama. Dengan model ini lebih dari 1024 stasiun Hub dapat dibuat pada jaringan. Gambarnya sebagai berikut :




Pengalamatan Hub



Karena Hub tersusun dari banyak repeater dalam satu kotak, maka sembarang jalur network di antara nodenya dapat disambung untuk jaringan tersebut.




Half-Duplex & Full-Duplex Ethernet Hubs



Full-Duplex Ethernet Hub adalah Hub yang dapat digunakan untuk komunikasi 2 arah antara Hub-Hub dengan bandwith ganda dari 10 Mbps sampai 20 Mbps. Sedangkan Half-Duplex Hub hanya dapat digunakan untuk komunikasi satu arah dengan bandwith setengah dari bandwith untuk Hub Full-Duplex.




Penyakelaran Hub



Penyakelaran Hub yakni Hub dapat langsung mengganti port antara yang satu dengan yang lain. Cara kerjanya mirip dengan Hub untuk Full-Duplex. Dan memiliki bandwith 10 Mbps per saluran untuk tiap port




Fungsi Switch



Switch memiliki fungsi yang hampir sama dengan Hub yakni untuk menghubungkan komputer-komputer dalam jaringan atau antar jaringan lokal tersebut dengan jaringan yang lebih besar lagi seperti Internet.




Cara Kerja Switch



Cara kerja switch mirip juga dengan cara kerja Hub hanya saja switch biasanya sudah dilengkapi dengan Mikroprosessor sehingga ia lebih pintar dibandingkan dengan Hub. Selain itu Switch juga memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Hub dan juga bandwidth yang lebih tinggi. Namun harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan Hub.




3. Bridges



Bridge adalah perangkat yang terdiri atas hardware dan software. Dia dapat berdiri sendiri (tidak terpasang ke komputer).




Tujuan digunakannya Bridge



• Untuk mengisolasi jaringan dengan alamat MAC



• Untuk mengatur lalu lintas jaringan dengan pemfilteran paket.



• Untuk menerjemahkan dari satu protokol ke protokol yang lain.




Karakteristik Bridge Segmen ke Segmen



Ada dua tipe bridge yakni Local Bridge dan Remote Bridge.



Local Bridge digunakan untuk jaringan lokal yang terpisah. Dimana 2 segmen tersebut secara fisik cukup dekat seperti : di dalam gedung yang sama, dan sebagainya.



Remote Bridge, biasa digunakan secara berpasangan dan jaringan secara sedikit terpisah namun bukan jaringan lokal. 2 segmen biasanya terletak cukup jauh misalnya dalam gedung yang berbeda, floor yang berbeda dan sebagainya. Remote bridge adalah setengah dari bridge biasa dan dapat menggunakan beberapa media komunikasi yang berbeda.

Metodologi Bridge


Ada 3 metodologi bridge yang utama yang digunakan untuk menghubungkan LAN yakni :



• Transparant Bridges



• Spanning Tree Protocol



• Souce Routing





Transparant Bridges biasanya dibangun untuk membantuk koneksi dari jaringan Ethernet. Spanning Tree Protocol biasanya dibangun untuk meningkatkan kemampuan dari Transparant Bridges. Source Routing Bridges biasanya digunakan oleh Token Ring. Source Routing Bridges membutuhkan pemahaman konsep dari Token Ring.

Alasan Digunakannya Bridge


Ada 4 alasan mengapa digunakan Bridge yaitu :



1. Keamanan : Lindungi atau hentikan jaringan dari mengirimkan data yang sensitif.



2. Bandwith : mengurangi lalu lintas dengan segmentasi



3. Reliability : jika satu segmen jatuh atau gagal, maka dia tidak akan menganggu kinerja keseluruhan jaringan.



4. Translasi : Mentranslasikan Data Link Protokol yang berbeda seperti dari Token Ring ke Ethernet.




Pengalamatan Bridge



Bridge bekerja pada Data Link Layer dan mengenali Alamat MAC. Spanning Tree Protocol menambahkan sebuah Bridge Protocol Data Unit (DPDU) untuk Bridge untuk komunikasi Bridge. Source Route Bridge dan Token Ring menyediakan Komunikasi Data Link Layer khusus .




4. Routers



Router adalah perangkat yang berupa hardware dan software. Dia dapat dipasang pada collapsed backbone, juga sebagai perangkat yang berdiri sendiri (rack mount atau dekstop) atau software yang dapat berjalan sebagai server file dengan 2 NIC.




Tujuan dipakainya Router



Tujuan dipakainya Router adalah untuk menghubungkan titik-titik yang melewati sebuah internetwork tanpa memperhatikan dari lapisan fisik dan protokol Data Link Layer yang digunakan. Router dapat mengetahui jenis protokol Network Layer yang digunakan seperti : Novell’s IPX, Unix’s IP, XNS, Apples DDP, dan sebagainya. Tetapi dia tidak dapat mengenali beberapa tipe media atau frame yang digunakan seperti Ethernet, Token Ring, FDDI, X.25 dan sebagainya.




Pengalamatan Router



Router mengkombinasikan Nomor Network dan Alamat Node untuk membuat alamat sumber dan destinasi dalam jalur Network Layer PDU dapat melewati jaringan. Router harus mengetahui nama dari segmen yang akan dilewati dan juga nama segmen atau nomornya yang akan dari PDU. Dia juga harus mengetahui alamat Node yakni : alamat MAC untuk Novell dan alamat IP untuk TCP/IP.

0 komentar:

Posting Komentar

advertise here
advertise here
advertise here
advertise here

Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos Onlinefreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates